Sosialisasi SPIP, Pembinaan ASN di Lingkungan Sekretariat KPU se-Kalsel, sosialisasi PPID dan Rumah Pintar Pemilu
Sehubungan dengan surat Sekretaris KPU Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 203/TIK.03-ND/SEK-PROV/IV/2017 Perihal Sosialisasi SPIP, dilaksanakan sosialisasi SPIP di Aula KPU Provinsi Kalimantan Selatan (17/4/2017) dengan dihadiri oleh Anggota KPU Provinsi Kalimantan Selatan, para Kepala Bagian, Kepala Sub Bagian, Satgas SPIP serta dari KPU Kabupaten/Kota: Sekretaris, Kasubbag Keuangan, Umum dan Logistik, staf yang menangani SPIP.
Sosialisasi dibuka oleh Ketua KPU Provinsi Kalimantan Selatan Samahuddin pada pukul 09.00 Wita.
“SPIP bertujuan untuk mengendalikan informasi dan untuk mengejar sistem laporan keuangan kita agar Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) yang akan berdampak terhadap Tunjangan Kinerja pegawai, untuk pengendalikan sistem yang ada di masing-masing sub bagian maka ada form Kartu Kendali, diharapkan agar masing-masing kabupaten/kota sesegera mungkin membuatnya. Yang terpenting dalam kartu kendali ini adalah bukti, misalnya dalam sub bagian SDM jika ada hukuman disiplin pegawai buktinya harus kita scan, absen juga harus di scan. Bukti berupa soft copy dan hard copy.” – Suwanto (Korwil Kalsel Penyelenggaraan SPIP).
“Berkaitan dengan Reformasi dan Birokrasi dengan keterbukaan maka kita telah melaksanakan hal ini yaitu dengan bukti bahwa kita sudah memiliki rumah pintar pemilu (RPP) dan website resmi KPU Provinsi Kalimantan Selatan. Kemudian terkait dengan sistem kerja kita telah ada peningkatan contohnya kita sudah melaksanakan apel Rutin dengan Komisioner. Kita harus memaksimalkan fungsi dari pusat informasi tersebut agar informasi berjalan dengan maksimal.” tambah Nur Kholis Majid.
KPU RI menyampaikan agar KPU Provinsi lebih berinovasi terkait dengan Rumah Pintar Pemliu ini, di Kalimantan Selatan sendiri akan meningkatkan dengan mengadakan kegiatan Warung Demokrasi yang telah dilakukan oleh KPU Kabupaten/kota, hal ini dikarenakan budaya kearifan lokal di Kalimantan Selatan penduduknya mempunyai budaya mewarung.